Mau Jadi Kreatif? Ikutilah 5 Kebiasaan Ini

Pernah kah kamu merasa mentok dan kering akan kreativitas? Kamu udah menunggu cukup lama, tapi ternyata kreativitas pun tidak kunjung datang. Akan tetapi, taukah kamu bahwa kreativitas itu tidak ditunggu tetapi diciptakan. Untuk menciptakan kreativitas yang efektif dan konsisten, berikut TPC beri 5 kebiasaan yang buat kamu jadi kreatif.

football jerseys

Nike Air Max 270 white
nike air max womens
Jerseys for Sale
nike air jordan sneakers
nike air jordan shoes
nike air jordan 1
best couples sex toys
adidas promo code
nike air max for sale

Tidak Sembunyi dari Kritik Negatif

Kritik kadang menakutkan. Banyak orang sering bersembunyi dari kritik. Padahal dari sudut pandang lain, kritik justru adalah sebuah kesempatan untuk tumbuh, berkembang, dan berinovasi. Kritik bisa menambah wawasan tentang apa yang orang sukai dan tidak. Sehingga kamu jadi punya pilihan untuk menambahkan hal yang sudah bagus atau bergeser ke hal baru.

Akan tetapi, perlu disadari bahwa tidak semua kritik itu setara. Tidak semua harus didengar, apalagi kritik yang tidak ada isinya. Mengabaikan hal seperti itu akan menghindarimu dari overhinking atau debat kusir dari orang-orang di internet.

Sambutlah kritik untuk perkembangan karyamu. Karena jiika kamu selalu bicara dan tidak pernah mendengarkan, bagaimana caramu tahu apa yang orang lain sukai dan inginkan?

Fokus di Proses Bukan Hasil

Mendapatkan like, view, dan follower memang terasa menyenangkan. Kamu jadi tahu bahwa hasil karyamu diakui oleh banyak orang. Akan tetapi, jangan fokus dari hasil seperti itu saja, karena kamu tidak bisa mengontrol hasil. Kekecewaan akan muncul ketika kamu hanya fokus ke hasilnya saja. Bahkan hal itu bisa saja membuatmu berhenti untuk lanjut berkarya.

Fokus saja kepada proses yang bisa dikontrol, seperti intensitas kamu berkarya, berlatih, dan belajar. Fokus untuk menciptakan karya sebaik mungkin. Ketika kamu menikmati prosesnya, maka kamu akan menyelesaikan apa yang kamu kerjakan.

Memprioritaskan Istirahat

Seorang atlit melihat hari untuk beristirahat sama pentingnya seperti hari berlatih. Tanpa istirahat kondisi fisik dan mental tidak bisa mencapai puncaknya. Hal tersebut berlaku bukan hanya atlit saja, tetapi ke semua orang.

Kreativitas itu seperti segelas air, ketika kamu haus dan gelas itu kosong maka kamu perlu untuk mengisinya. Istirahat adalah cara mengisi gelas itu. Hanya terdiam dan menatap gelas kosong tidak akan menghilangkan rasa haus. Mengisi kembali gelas itu adalah sebuah solusi untuk menjadi kreatif kembali. 

Beristirahatlah ketika lelah. Ketika sudah segar kembali, baru kamu lanjutkan aktivitasmu. Jika kamu tidak memilih waktu istirahat, badanmu akan menentukannya untukmu yaitu dengan sakit.

Melakukan Pekerjaan yang Penting Dulu

Ketika pekerjaan menumpuk, sering kali rasa bingung akan muncul. Hal itu mengakibatkan beberapa hal penting sering terlewat dan tidak terselesaikan. Itu lah mengapa melakukan pekerjaan yang penting lebih baik dikerjakan lebih dulu.

Dengan menyelesaikan tugas penting lebih dulu, kamu tidak akan lagi mengalami kekecewaan di akhir hari. Distraksi dan interupsi pun akan lebih sedikit. Proses pengerjaan akan terasa lebih mudah dan segar, dibandingkan jika dikerjakan di akhir hari setelah menjalani berbagai aktivitas.

Berkarya Sebagai Kebiasaan

Beberapa orang memerlukan inspirasi dalam berkarya. Sangat berbeda seperti yang dilakukan oleh Stephen King, seorang penulis terkenal di dunia. King menulis setiap hari di saat harinya sedang baik maupun buruk. Dia menjadikan kegiatan produktif sebagai sebuah kebiasaan. Tidak hanya menjadi terbiasa menulis, ia juga terbiasa untuk berpikir kreatif.

Itulah 5 kebiasaan yang bisa kamu coba untuk menjadi lebih kreatif lagi. Kreativitas bisa muncul layaknya kebiasaan sehari-hari seperti mandi dan gosok gigi. Jika sudah terbiasa, percikan ide-ide akan muncul dengan sendirinya. Pastinya hal tersebut dimulai dari suatu hal kecil yang konsisten.

Tagged : / /

5 Penyebab Menunda Pekerjaan dan Solusinya

Kamu pernah ingin produktif membuat suatu karya tapi malah berakhir ngescroll TikTok seharian? Setelah itu kamu pun tersadar, bahwa hari sudah berlalu dan kamu tidak produktif sama sekali. Kamu lalu merasa kecewa, bersalah, dan gagal sebagai manusia. Sebenarnya apa sih penyebab menunda pekerjaan sering sekali terjadi?

football jerseys

Nike Air Max 270 white
nike air max womens
Jerseys for Sale
nike air jordan sneakers
nike air jordan shoes
nike air jordan 1
best couples sex toys
adidas promo code
nike air max for sale

Penelitian menunjukkan bahwa rata-rata manusia menghabiskan 55 hari dalam setahun untuk menunda-nunda sesuatu. Menunda sesuatu adalah masalah banyak orang. Baik dari menunda hal kecil sampai besar. Lalu, bagaimana cara mengatasinya? Langkah pertama dalam menyelesaikan kebiasaan buruk ini adalah dengan mengetahui penyebabnya. Ternyata setelah dibedah, hanya ada 5 penyebab orang suka menunda pekerjaan.

1. Rasa Takut

Salah satu penyebab utama orang menunda pekerjaan adalah rasa takut. Hal itu terjadi sebagai cara otak manusia untuk melindungi diri dari ancaman. Contoh rasa takut tersebut adalah takut gagal, takut dihakimi, takut tidak sesuai ekspektasi, takut tidak nyaman dll. Sayangnya, banyak ketakutan itu tidak nyata dan hanya ada di pikiran saja. 

Meskipun sudah menyadarinya dengan logika, tetapi tetap saja badan ini sering terasa berat untuk memulai atau melanjutkan aktivitas. Untuk menghilangkan rasa takut tersebut, cobalah untuk menggali lagi penyebab rasa takut itu. Dengan mengetahui penyebabnya, kita bisa belajar melewatinya.

2. Perfeksionis

Ada dua tipe perfeksionis, yaitu perfeksionis adaptif dan perfeksionis maladaptif. Perfeksionis adaptif adalah tipe orang yang bangga terhadap hal yang dilakukan dan melakukannya secara detail. Tipe yang ini merupakan sifat yang sehat. Orang dengan tipe ini akan mencari kepuasan dari penghargaan yang didapat dengan usaha yang intens, tanpa menyerah dari kritik yang keras.

Tipe yang lain adalah perfeksionis maladaptif, yaitu tipe orang yang merasa membutuhkan kendali dari semua aspek di hidup dan lingkungan. Berbeda dengan tipe sebelumnya, tipe perfeksionis ini tidak sehat. Orang dengan tipe ini cenderung tidak memulai atau menyelesaikan sesuatu, karena selalu menginginkan kesempurnaan di tiap hal.

Sesuatu yang sempurna itu tidak ada, yang ada hanyalah hal yang cukup baik. Jika kamu termasuk ke dalam perfeksionis maladaptif, cobalah membuat deadline yang realistik dan mengerjakannya sebaik mungkin sampai deadline selesai. Lebih baik membuat sesuatu yang jelek dan memperbaikinya kemudian, daripada hanya membayangkan karya sempurna yang hanya ada di pikiran saja.  

3. Sabotase Diri

Penyebab lain dari menunda-nunda pekerjaan adalah sabotase diri. Orang yang menyabotase diri menganggap bahwa diri mereka tidak bisa dan tidak layak mendapatkan kesuksesan. Secara tidak sadar, orang tersebut membuktikan bahwa apa yang mereka pikirkan sebelumnya itu benar dengan tidak menunda-nunda tugas atau kewajiban.

Cara untuk berhenti menyabotase diri adalah dengan menyadari nilai yang ada di dalam diri. Sekecil apapun nilai yang dimiliki, bisa saja hal tersebut merupakan nilai yang sangat berharga untuk orang lain. Jangan terlalu memikirkan diri sendiri secara berlebihan. Fokus saja ke hal yang kamu kerjakan untuk orang lain. Ketika kamu melihat dampak positif dari karyamu di luar sana, secara otomatis kamu akan berhenti menyabotase diri. Kamu akan menyadari bahwa kamu adalah manusia yang bernilai dan layak mendapatkan kesuksesan.

4. Kewalahan

Ketika mempunyai 75 tugas dan semua harus diselesaikan hari ini, kamu pasti akan bingung mau mulai dari mana. Akhirnya, kamu malah tidak menyelesaikan satu pun tugas yang diberikan. Ini terjadi ketika posisi kamu berada dengan apa yang kamu inginkan terasa sangat jauh sekali, sedangkan kamu tidak sabaran. Hal itu membuat kamu menjadi bingung mau mulai dari mana.

Supaya kamu tidak kewalahan buatlah rencana dengan timeline yang pas. Pecahkan tujuan besar dengan tugas-tugas kecil yang mudah untuk diselesaikan. Lalu bagilah tugas kecil tersebut ke jangka waktu yang panjang. Perencanaan seperti ini akan terasa mudah untuk dijalani dan diselesaikan. Kuncinya adalah konsistensi. Kamu akan terkejut betapa banyaknya hal yang berkembang terjadi di hidupmu, hanya melalui tugas-tugas kecil tersebut.

5. Kelelahan

Apakah kamu menunda-nunda atau kamu kelelahan? Banyak orang meletakan tekanan ke diri sendiri untuk melakukan sesuatu lebih, menjadi orang yang lebih dan berkomitmen dengan banyak hal. Akan tetapi, hal tersebut akan terasa sangat melelahkan jika berlebihan. Rasa lelah secara mental dan fisik merupakan cara pikiran dan badanmu untuk memberitahu bahwa kamu perlu beristirahat. 

Lalu, bagaimana cara membedakan antara malas dan lelah? Caranya adalah dengan mengecek kondisi badanmu. Jika yang lelah hanya kondisi mental saja, seperti merasa bosan dengan tugas maka kamu cuma menunda-nunda saja. Akan tetapi jika fisikmu juga kelelahan, seperti kepala pusing, mata berat, dan badan terasa sangat berat, kemungkinan kamu bekerja terlalu keras. Kamu mengalami burn out dan harus slow down. Kosongkan jadwalmu dan beristirahat beberapa hari untuk menyegarkan pikiran dan badanmu.

Ketika kamu tenggelam dari rasa nyaman menunda-nunda, kamu harus memaafkan dirimu sendiri. Dari sebuah penelitian di tahun 2012, orang yang sering menunda pekerjaannya memiliki level mencintai diri sendiri yang rendah dan kadar stress yang tinggi. Di penelitian lain dari Carleton University, orang yang bisa memaafkan diri dari kesalahan lebih jarang menunda-nunda.

Setelah tau penyebab mengapa kamu sering menunda sesuatu, langkah selanjutnya adalah menerima dan memaafkan dirimu. Tindakan itu akan menghancurkan lingkaran tak berakhir dari rasa malu dan bersalah, dan akan mengembalikanmu ke jalan yang lebih produktif lagi.

Tagged : / / /